Buku Harian Baxy 2020 - Bee de Contez

Bahkan ia pun berahasia pada jenggotnya sendiri. Menjadi sebaik-baiknya pemimpin di usianya yang begitu muda. Tak pernah putus bertahajud pada-Mu sejak beliau mengenal apa itu agama. Hingga menjelang tutup usia pun wasiat terakhir yang beliau sampaikan pada putranya adalah tentang prinsip menjalani hidup, nilai-nilai dari keyakinan yang dipeluknya.

Tentang ironi tak lagi aku perduli, karena itu tujuan agama dikaji, agar mengerti dan pandai memilah serta mengoreksi diri sendiri. Berhayal berhasil mengulang semangat Al-Fatih dengan keyakinan yang telah beliau pilih. Tak perduli sudah berapa banyak nubuat tentang tanda-tanda kiamat nampak di muka bumi ini, husnudhon billah Sultan Murad II kusimpan baik dalam hati, bahwa Engkau adalah benar sesuai dengan persangkaan hamba-Mu.

Aku jadi mengerti, mengapa Engkau perintahkan setiap hamba-Mu untuk berbekal taqwa. Mengerti, kenapa ‘Taat’ menjadi kata kunci untuk dapat hidup damai dan tenang di bumi-Mu ini. Namun aku telah melompati kata itu dengan menyebut Nama-Mu dan itu tetap saja sebuah kesalahan.

Hanya ingin menyebut kata Islam saat ada yang bertanya apa agamaku, Yaa Robb. Tanpa perlu menyebut nama baju atau memilih salah satu nama sebagai penegas madzhabku. Ingin melihat Islam akhirnya kembali berangkulan, tak perduli dari golongan mana mereka berasal karena 73 terlalu banyak untuk dijadikan seteru. Maka cukuplah bagiku kisah tentang Suni dan Syi'ah jadi pengingat pilunya hati ini.

Komentar

Postingan Populer