Entah Sajak atau Puisi - Hibernasi Bulan Madu 1
Musim semi, Hati
Kumohon
jadilah kembali ratu kembali di kerajaan jasadku
Sedikit ilmu dan iman yang kupunya
Sedikit ilmu dan iman yang kupunya
Gunakan kembali sebagai perisai dan senjata
Bantu aku menghalau musuh yang datang menyerang tak mengenal waktu
Bantu aku menghalau musuh yang datang menyerang tak mengenal waktu
Hati
Sudah mulai lelah jasad ini berlari
Sudah mulai lelah jasad ini berlari
Tertatih tanpa arah yang pasti
Ah, Jasadku hampa jika engkau yang terluka
Ah, Jasadku hampa jika engkau yang terluka
Lalu siapa yang sanggup mengobati jika kau terlalu lama mati suri?
Lalu bagaimana lagi dengan nasib jasad ini?
Lalu bagaimana lagi dengan nasib jasad ini?
Hati
Bangunlah
Bangunlah
Nyalakan lentera kembali
Bantu aku berjuang
Bantu aku berjuang
Bantu aku bertahan dari serangan pengaruh cincin mata satu
Aku jatuh, Hati
Bantu aku untuk kembali berdiri
Ingatkan kembali Panglima jasad ini
Bantu aku untuk kembali berdiri
Ingatkan kembali Panglima jasad ini
Hawa nafsu ada hanya sekedar menjadi pengingat
Bahwa aku hanyalah seorang hamba yang hina
Hati
Setiap badai pasti memiliki masa untuk usai
Duka berlalu, saat kuntum bunga bermekaran
Hati
Setiap badai pasti memiliki masa untuk usai
Duka berlalu, saat kuntum bunga bermekaran
Pucuk-pucuk daun baru pun ikut bermunculan
Bening embun pagi ikut bergantung manja di ujung daun keladi
Bening embun pagi ikut bergantung manja di ujung daun keladi
Indah, Hati
Tak inginkah kau merasakan nuansa indah itu lagi?
Iya, untuk raga yang ini
Membuat musim semi kita sendiri
Ayo menari
Tak inginkah kau merasakan nuansa indah itu lagi?
Iya, untuk raga yang ini
Membuat musim semi kita sendiri
Ayo menari
Percikan asa, 15122014
Komentar
Posting Komentar