Buku Harian Baxy 2020 - Bee de Contez
Menjadi seperti Hanna Sasmita, Baxy. Hal pertama yang harus aku
lakuan adalah menemukan solusi untuk gangguan sinyal modem yang kupakai, atau
terpaksa beli modem baru yang tahan banting dan berhasil mempertahankan
kekuatan sinyalnya menembus pagar gunung yang mengelilingi desa tempat aku
tinggal.
Masih belum ada kabar dari Ufuk Press sampai menjelang akhir bulan
ini. Al Fatih Press juga belum bisa kuhubungi karena kartu Simpati juga belum kubeli.
Tulisanku akhirnya menggantung sekali lagi, Baxy. Kukira cukup aku merangkum
semua kisah hidupku dalam dua ratus halaman words, ternyata masih kurang 50
halaman lagi. Diminta 250 halaman untuk cerita non fiksi, sedangkan aku sudah
tak tahu harus menulis apa lagi. Kupikir, aku ingin membuat buku hasil karyaku
seperti buku harian ala Lord Voldemort, yang ketika bercerita, disajikan apa
adanya. Seperti The Matrix dengan alur maju mundur dan semua simpul menjadi jelas
terlihat dalam episode The Trilogi. Hemh..
semoga bisa ya, Baxy.
Kautahu, Baxy ... sebenarnya kau sedang sedikit tak enak badan saat
ini. Ada dua laporan trobleshoot masuk berulang kali, portal Usbmu dan satu pci
controler yang aku tak paham maksudnya, meminta agar kamu diperbaiki dan diinstall
ulang. Maaf, Baxy ... tapi untuk mengobatimu kita harus pergi ke Malang dan aku
nggak tahu kapan kita bisa berangkat ke sana, karena mas Hadi masih sibuk
dengan garapan sablonannya. Kumohon bersabar ya, bertahan sekuat stamina yang
kaupunya. Garansi 3 tahun, Baxy … dengan mesin Intel di dalam tubuhmu, dengan
label nomor 1 pilihan konsumen terbanyak, kamu harus kuat dan buktiin ke aku,
kalo semua pujian dan keunggulan yang disebutkan sales promotion itu bukan cuma
pemanis bibir, yang dihias untuk menarik minat calon pembeli. Okeh?
O iya, Le’ Rina menceritakan mimpi buruknya tentangku pagi ini.
Menurut mitos, katanya bermimpi tentang memotong rambut itu pertanda tidak baik
dan Le’Rina melihatku tanpa sehelaipun mahkota di kepalaku. Menjadi khawatirkah
aku saat ini, Baxy? Dari sekian banyak mimpi buruk, tapi masih ada satu mimpi
indah yang akan selalu kupegang. Waktunya berdamai dengan Qodar, Baxy. Waktunya
bersahabat kembali dengan do’a, karena tanpa mereka berdua aku akan seperti
patung lilin tanpa nyawa.
Baxy, lima hari lagi akan masuk tanggal 1 juni. Ternyata aku belum
dapat menerima hadiah yang kuminta di ulang tahunku kali ini. Masih belum ada
tanda-tanda kehadiran buah hati dalam rahimku. Suamiku bilang, aku tidak diberi
karena itu berarti amal sholehku meramut Mbahkung selama hampir 2 bulan ini
tidak tulus dari hati. Karena aku telah lebih dulu meminta hadiah sebelum amanah
kuselesaikan.
Baxy, andai mendung yang menggantung terus di langit kehidupanku
selama beberapa tahun ini bisa tiba-tiba lenyap dan pergi. Atau, andai awan
kelabu segera menurunkan hujannya yang sudah ia simpan terlalu lama, maka semoga
menjadi bermanfaat curah hujannya untuk seluruh penduduk bumi yang sudah mulai
mengering sebab hadirnya cuaca yang tak menentu. Ada pelangi setelah hujan, Baxy
… ada bunga warna-warni yang berebut tumbuh bermekaran, ada kicau burung yang
riang. Ada benih-benih baru yang tumbuh hijau dan subur sebab badai yang telah
membawanya tanpa sengaja.
Ada kehidupan baru selama kita masih bernapas, Baxy. Bahkan, masih
ada satu kehidupan baru lagi menanti setelah kita mati. Semoga aku bisa membuat
Yang Mahabijak menaruh hati padaku satu kali lagi dan memberikan Restu-Nya
untuk berhasil memperbaiki kehidupanku di dunia ini. Mempersiapkan kehidupan
yang baik di akhirat-Nya nanti, Baxy. Just, D.U.I.T, kan?
Komentar
Posting Komentar