Entah Sajak atau Puisi - Istana Pasir.

Pejamkan mata, tutupi telinga 
Keraskan hati
Aku pergi 
Tak cukup hanya dengan berkata-kata 
Kini aku tahu 
Dari mana para pencundang mendapatkan gelar mereka

Lepaskan sandal 
Kenakan cadar 
Topi merah 
Miring menghias kepala
Berhenti berusaha untuk mencoba melangit 
Karena anak bumi menjejak tanah ketika berdiri

Istana Pasir
Istana Pasir 
Di tepi pantai engkau berdiri megah
Akankah buih lautan mengikismu lemah?
Gelombang samudra datang menyapu 
Membawamu kembali menyatu dengan pesisir pantai

Akankah juga air biru menghapus tinta negeri buatanku?
Tak dapat terus mengambang di udara
Kuselipkan kertas di antara pilar Istana
Jika hilang 'kan tetap kutemukan bagian lainnya
Kurangkai dalam hening
Hingga selesai

Percikan asa, 20102013



Komentar

Postingan Populer