Entah Sajak atau Puisi - MATA HATI
Butiran debu menari
Seiring gerak angin yang membawanya pergi
Terbang menjulang tinggi
Kemudian jatuh terhempas kembali ke bumi
Di antara jemari tanpa alas kaki
Ikut berayun kemana pun langkah kaki dibawa pergi
Butiran debu ikut bermalam
Menjadi saksi bisu sejarah perjuangan
Kisah penuh warna para laskar mimpi
Kala mereka terus merajut asa
Tak perduli berkali–kali kalah dan terluka
Terus memupuk gelora semangat tanpa batas
Jatuh tersungkur
Laskar mimpi justru tersenyum
Sengaja membawa serta debu bumi
Setelah berhasil berdiri kembali
Dibiarkannya debu menghias kening dan lutut
Dengan pasir berbisik
Semakin terbiasa mereka bertukar cerita
Mengubah gundah menjadi gurauan renyah
Menukar lara dengan senyum ceria
Menghapus tangis dengan senandung riang
Mengubah hinaan jadi batu loncatan
Mengganti caci dengan prestasi gemilang
Percikan asa, 18072017
Komentar
Posting Komentar