Entah Sajak atau Puisi - MENATAP LANGIT MEMIJAK BUMI

Sebagian tertawa

Sebagian berlinang airmata

Sebagian bahagia hati berbunga

Sebagian seolah tak henti dirundung nestapa

Sebagian memasuki alam mimpi dengan perut penuh gizi dan nutrisi

Sebagian lagi memaksa kembali terlelap dengan menahan perih di lambung

 

Sejenak memandang langit

Awan yang berarak membentuk sketsa

Sejenak menundukkan kepala

Menatap rumput bumi yang tengah kupijak.

Melangit dengan tetap membumi

Sulitkah itu untuk terjadi?

 

Nenek tua dengan segala perhiasan menghias tubuhnya

Buka mata, buka hati, pasang telinga

Kita ada untuk apa?

Kita hadir karena apa?

Kita bersama saling memberi arti

Sulitkah itu terjadi di bumi?


Ruang revisi, 23022021

Komentar

Postingan Populer